Tanggamus — Tak kunjung adanya penanganan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tanggamus terkait laporan masyarakat banyaknya lampu jalan di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) yang padam tak berfungsi, menjadi pertanyaan masyarakat atas kinerja Pelaksana Tugas Kepala Dishub.
Menurut Kepala Pekon (Kakon) Sukanegeri Jaya Risdianto yang juga Ketua Apdesi Kecamatan Talang Padang keluhan masyarakat Pekon di sepanjang ruas jalan Jalinbar Talang Padang. Tentang resahnya mereka dengan padam dan tak berfungsinya sebagian besar lampu jalan di wilayah Jalinbar tersebut. Telah beberapa kali dilaporkan kepada Dishub Tanggamus namun tetap tidak ada penanganan dari Plt. Kepala Dishub sebagai pejabat yang berwenang di Dinas tersebut.
“Setahu Saya saja sudah sebanyak tiga kali melaporkan dengan menshare langsung kepada Dinas Perhubungan terkait padamnya lampu jalan di Jalinbar Talang Padang ini. Namun tidak ada tanggapan sedikitpun dari Dinas, di krosscek saja tidak,” kata Risdianto, Kamis (12/6/2025).
Risdianto yang didampingi Sampot Kepala Pekon lainnya menerangkan, bahwasanya penerangan lampu jalan di sepanjang Jalinbar sangat urgent dan penting menjadi prioritas Dinas Perhubungan dalam menanganinya.
Hal tersebut dikarenakan aktifitas lalu lintas jalan yang merupakan jalan katagori jalan Nasional ini sangat padat dan dilalui kendaraan besar serta berkecepatan tinggi.
“Sudah sering terjadi kecelakaan fatal baik warga kami maupun pengguna jalan dari luar Talang Padang, akibat minimnya lampu penerangan jalan, disebabkan tak berfungsinya lampu jalan Jalinbar ini,” terang Risdianto.
Risdianto menjelaskan, selain rawan kecelakaan dengan gelapnya Jalinbar karena tidak berfungsinya lampu penerangan jalan tersebut juga menjadi target para pelaku kejahatan jalanan, seperti penjambretan dan pembegalan.
“Jadi bagaimana yang katanya Dishub akan menjadikan Tanggamus terang benderang yang ada malah sekarang semakin gelap, rawan kecelakaan dan tindak kriminal di jalur Jalinbar ini. Saya pernah krosscek dari pugung sampai ujung semaka lewat malam hari sebagian besar gelap gulita, mana kerjanya Dishub ini,” jelas Risdianto.
Risdianto membenarkan pernah ada rehab lampu jalan di Jalinbar setempat pada tahun 2021 namun hanya beverapa titik dan setelah itu tidak ada lagi perbaikan atau perehaban lagi hingga kini dan sebagian besar lampu jalan padam
“Harusnya menjadi prioritas Dishub perbaikan atau pemeliharaan lampu Jalinbar ini, karena ada pajak penerangan lampu jalan setiap pembayaran rekening listrik PLN. Jangan perbaikan yang lainnya yang menjadi prioritas Dishub, yang urgent itu lampu jalan,” ujarnya.
Terpisah Tendi warga Kota Agung seorang pengguna Jalinbar menambahkan sangat menyayangkan tidak adanya penanganan oleh Pemerintah daerah masalah banyaknya lampu penerangan jalan yang padam dan tidak betfungsi di ruas Jalinbar Tanggamus.
Dikarenakan dengan padamnya lampu Jalinbar tersebut memberikan kesan tidak aman dan tidak nyaman bagi pengguna Jalinbar apalagi pengguna jalan dari luar daerah Tanggamus.
“Kesannya jadi tidak baik bagi Pemerintah daerah, bagi para pengunjung atau tamu ke Tanggamus sebagai pengguna jalan melihat Jalinbar yang gelap ada rasa tidak aman pada diri mereka,” imbuhnya.(TPP).

